Jumat, 11 Desember 2015

BIMBANG

Ingin aku tertawa. Melihat kepura-puraanmu sekarang. Tubuhmu yang berusaha melawan hati kecilmu. Kamu yang masih belum bisa menerima kenyataan. Kepura-puraanmu hanya akan membuatmu sengsara. Sebenarnya kamu sadar bahwa kamu salah. Kamu hanya pura-pura mencintainya. Untuk sebuah alasan. Balas dendam mungkin? HAHAHA. Apa yang kamu lakukan sekarang hanya untuk pelampiasan. Gadis muda, bukankah kamu telah menemukan cinta sejatimu? Mengapa kamu masih saja mengelak bahwa pria yang kamu pilih sekarang adalah pria yang salah, apakah kamu ingin balas dendam terhadap kejadian masalalu wahai gadis muda? Apakah itu tidak menambah kepedihanmu? Apakah kamu nyaman terhadap apa yang kamu lakukan sekarang? Wahai gadis muda, pikirkanlah, seorang pria sedang menantimu di ujung jurang sana. Pria yang tepat bersanding di sebelahmu. Jangan kamu terpengaruh atas kebimbangan yang kamu ciptakan sendiri wahai gadis muda. Kamu sadar kamu bimbang. Bangunlah wahai gadis muda. Lihatlah ujung jurang itu. Tepat di ujung jurang itu ada seorang pria menatapmu mantap. Dia berusaha membangun jembatan untuk menyebrangi jurang dalam. Dengan berfikir terus. Lihatlah wahai gadis muda. Usaha pria yang sia-sia karena kebimbangan yang kamu ciptakan. Tegaslah wahai gadis muda. Ikutilah kata hati kecilmu yang paling dalam. Bahwa kamu telah bimbang. Kamu ketakutan. Kamu membutuhkan pria yang ada di sebrang jurang itu. Berhentilah berpura-pura. Tegaslah, bahwa hati kecilmu memang benar adanya. Jangan sampai kamu menyesal karena kebimbangan yang telah kamu ciptakan wahai gadis muda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar