Kamis, 25 Februari 2016

5475 matahari tanpamu

malam ini emosiku meluap. bercampur aduk menjadi satu. senang, sedih, haru, beradu menjadi satu irama. Alunan indah instrumen ini, rintik hujan di luar, semua membawa kenangan limabelas tahun lalu. aku menghilang selama itu, aku sadar kamu pasti kecewa sama aku. tapi saat aku liat air matamu menetes. ada setitik rasa bahagia yang terpancar di hatiku. aku rindu saat itu. i just can say i'm sorry. now i'm here, i stay here. sebagai apapun kita, aku bakal ada disini. today and the day after today, we can walk together, aku sadar aku datang di tempat dan waktu yang salah, tapi setidaknya aku bahagia bisa melihatmu lagi, bisa mendengar suaramu lagi. canda, tawa, tangis, marah, semua kamu luapkan. tapi aku terima itu. aku terima dengan bahagia. aku mungkin gak bisa janji untuk stay, tapi aku akan berusaha untuk tetap tinggal. stay with you.

Sabtu, 20 Februari 2016

Kekecewaan

Mungkin kita gak pernah bisa bersatu lagi. Mungkin aku telah membuatmu kecewa. Tapi aku paham atas semua rasa kecewamu. Akupun demikian, kecewa terhadap diriku sendiri. Aku mengerti bahwa kamu masih berharap. akupun demikian. Semua yang ada dalam diriku dapat berbohong. Mataku, dia dapat berbohong tentang apa yang dia lihat. Hidungku, dia dapat berbohong tentang apa yang dia cium. Telingaku, dia dapat berbohong tentang apa yang dia dengar. Lidahkupun demikian, dia dapat berbohong dengan apa yang dia rasakan. Pahit, Manis, ataupun asam dan asin. tapi tidak dengan hati ini. Dia tidak dapat berbohong dengan yang dia rasakan. Dia selalu berkata yang sebenar-benarnya. Kamu benar. Aku telah membuatmu kecewa. Tapi jika hatiku yang boleh berbicara, izinkan hatiku berbicara untuk beberapa menit. jujur aku masih mencintaimu. Bagiku, hari-hari bersamamu adalah hari yang terindah. Hari yang tak pernah bisa kulupakan. Manis, pahit, semua aku saring untuk menjadi sebuah kenangan. Sebuah kenangan yang terindah. Tawa dan candamu, tangis harumu, rasa kecewamu, aku simpan semua didalam kotak dengan rapi, dan kututup rapat rapat untuk kusimpan dalam hati. Terimakasih telah menjadi masa laluku yang indah. Aku sangat bahagia bisa melewatinya bersamamu...


Kamis, 11 Februari 2016

Hujan Dan Kenangan

sore ini hujan turun. mengingatkan kenangan dua tahun lalu. malam itu awan terlihat cerah. tanpa mendung. kita mengunjungi sebuah kedai. malam itu kedai gak begitu ramai. kita memesan minuman kita masing-masing. bercanda, tertawa bersama. sampai akhirnya tanpa disangka hujan turun. malam makin larut. hujan belum kunjung reda. kita berdua memutuskan untuk menerjang hujan. meskipun aku membawa mobil, tapi untuk berjalan menuju mobil tetap saja basah. begitu katamu. akhirnya kita berlari bersama untuk menerjang hujan. hahaha, kenangan yang sangat indah. sedikit basah memang, tapi menyenangkan. kamu berkata, hujan ini adalah kenangan terindahmu. sekarang keadaan telah berubah. kita terpisah oleh jurang. jurang yang sangat dalam. rasa rindu mungkin itu ada, tapi, aku sadar siapa aku dan aku sadar akan keterbatasanku. kamu kini terbang. entah kamu apakan kenangan yang pernah kita buat. aku tidak perduli kau apakan kenangan kita. tapi aku selalu tersenyum bahagia saat kamu tersenyum bahagia.

Kamis, 31 Desember 2015

IBU

seperti udara yang memberikan kesejukan di siang hari, bagai matahari yang menghangatkan dinginnya badai salju, bagai hujan yang selalu membawa kenangan. embun pagi yang membasahi dedaunan, menggantikan rintikan hujan dikemarau panjang. dirimu selalu nampak jelas didepan mataku. memberi sebuah kebahagiaan dalam kesedihan. memberi kehangatan dalam dinginnya hujan. tanpa meminta sedikitun imbalan. nyanyian indah selalu terdengar ditelinga. berjasa tanpa lencana. bagai penyelamat tanpa nama. saat ku terpuruk kau selalu hadir. saat ku beranjak terbang, kau selalu ada dibelakangku. saat ku berada dilangit, kau melihatku dari daratan dengan tetesan air mata penuh bangga. dan saat itu pula kau akan merasa dilupakan. merasa kesepian. tapi kau tidak pernah merasa bahwa dimanfaatkan. yang kau rasakan adalah bangga akan tujuan hidupmu. bagai burung yang mengajari anak burung terbang. setelah dapat mengepakkan sayap, pergi hilang. Ibu, mungkin aku anak yang ceroboh, mungkin aku tidak dapat untuk diandalkan. aku tidak memiliki apa-apa untuk kubanggakan. aku hanya memiliki seorang ibu yang selalu memelukku saat aku jatuh. aku ingin bersimpuh dihadapanmu. mengatakan bahwa aku menyayangimu. aku mungkin anak yang hina. hanya datang padamu saatku sedih, saatku jatuh. maafkan aku ibu, maafkanlah anakmu ini. terimakasih atas semua yang kau berikan ibu. kini anakmu telah beranjak dewasa. tapi anakmu akan selalu menjadi anak kecil yang kau rawat dulu. terimakasih ibu. jasamu, semua yang kau berikan takkan pernah bisa tergantikan oleh emas apapun. sekali lagi ku ucapkan terimakasih ibu.

Jumat, 25 Desember 2015

Sesal

hanya dapat di kenang. seandainya saat itu aku mengutarakan, mungkin akan berbeda keadaan saat ini. mencintai tanpa bisa mengatakan, bahkan di saat-saat terakhirpun. sebelas tahun tak mendengar kabarmu, kini kau memberi kabar duka. dalam, sangat dalam penyesalan yang aku rasakan saat ini. aku begitu pengecut. harusnya saat itu aku mendengarkan kata hatiku untuk berkata "hai". jangankan mengatakan "hai", untuk melihat matamu dari dekatpun aku tak berani. hanya dapat memandangmu dari jauh. melihat keindahan senyuman. senyuman yang kini telah samar berada di ingatan. menyesal. sangat menyesal. mengutuk diri sendiri pun tak akan merubah keadaan. sekarang kamu telah pergi. dan kini aku hanya dapat melihat langit malam, membayangkan senyummu bersanding pada bintang malam. hanya dapat memohon pada tuhan. Tuhan, berikanlah dia tempat terindah di sampingmu. Tuhan, aku faham rencanamu sangat indah, aku tau kamu dapat mendengarkan kata hati umatmu. Tuhan, jika aku di beri kesempatan, aku akan memutar waktu. aku akan kembali pada masa itu, dan mengatakan bahwa aku sayang dia. entah dia sayang padaku atau tidak, tapi aku akan berusaha berani mengatakan hai pada saat pertama bertemu. Tuhan, kini dia telah di sampingMu. katakan padanya, di sini aku merindukannya, aku menyayanginya. hanya itu yang ingin aku katakan. Terima Kasih Tuhan.

Jumat, 11 Desember 2015

BIMBANG

Ingin aku tertawa. Melihat kepura-puraanmu sekarang. Tubuhmu yang berusaha melawan hati kecilmu. Kamu yang masih belum bisa menerima kenyataan. Kepura-puraanmu hanya akan membuatmu sengsara. Sebenarnya kamu sadar bahwa kamu salah. Kamu hanya pura-pura mencintainya. Untuk sebuah alasan. Balas dendam mungkin? HAHAHA. Apa yang kamu lakukan sekarang hanya untuk pelampiasan. Gadis muda, bukankah kamu telah menemukan cinta sejatimu? Mengapa kamu masih saja mengelak bahwa pria yang kamu pilih sekarang adalah pria yang salah, apakah kamu ingin balas dendam terhadap kejadian masalalu wahai gadis muda? Apakah itu tidak menambah kepedihanmu? Apakah kamu nyaman terhadap apa yang kamu lakukan sekarang? Wahai gadis muda, pikirkanlah, seorang pria sedang menantimu di ujung jurang sana. Pria yang tepat bersanding di sebelahmu. Jangan kamu terpengaruh atas kebimbangan yang kamu ciptakan sendiri wahai gadis muda. Kamu sadar kamu bimbang. Bangunlah wahai gadis muda. Lihatlah ujung jurang itu. Tepat di ujung jurang itu ada seorang pria menatapmu mantap. Dia berusaha membangun jembatan untuk menyebrangi jurang dalam. Dengan berfikir terus. Lihatlah wahai gadis muda. Usaha pria yang sia-sia karena kebimbangan yang kamu ciptakan. Tegaslah wahai gadis muda. Ikutilah kata hati kecilmu yang paling dalam. Bahwa kamu telah bimbang. Kamu ketakutan. Kamu membutuhkan pria yang ada di sebrang jurang itu. Berhentilah berpura-pura. Tegaslah, bahwa hati kecilmu memang benar adanya. Jangan sampai kamu menyesal karena kebimbangan yang telah kamu ciptakan wahai gadis muda.

Jumat, 04 Desember 2015

sekali lagi

sang fajar telah bangkit, mengusir keheningan gelap. begitupun dengan senyumnya. meskipun hanya di dengar, tetapi bisa dirasakan. seperti angin, sulit di lihat, tapi bisa rasakan. senyum itu, bagaikan angin yang berhembus. sejuk, menenangkan hati. tanpa di sadari dimana keberadaan senyum itu. tanpa ada yang tahu bentuk senyum itu. hanya menerka-nerka. seindah padang rumput di lereng gunungkah? atau pelangi yang muncul setelah badai? atau lebih indah dari itu? sangat sulit untuk di bayangkan. samar-samar terkadang muncul. dan hilang setelah itu. terkadang berusaha meraih kesamaran senyum itu. tapi, aku rasa gak mungkin. mungkin hanya tuhan dan pemilik senyum itu yang tau bagaimana bentuk senyum itu. tapi aku akan selalu berusaha mengungkap bentuk senyum itu. senyum yang selalu membawa kedamaian hati. senyum yang mungkin gak akan bisa di ungkapkan, bahkan dengan kata-kata terindah. berharap, bertemu kepada sang pemilik senyum. untuk melihat senyum indahnya. sekali lagi :)